Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan atau KPH Telawa menggelar simulasi penerapan new normal di kawasan wisata alam Boyolali, Kamis (25/6/2020). Simulasi dilakukan KPH Telawa bersinergi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Firkopimcam) Kemusu di objek wisata Wana Wisata Kedung Ombo Kedung Cinta.Kegiatan itu dilakukan untuk melihat kesiapan penerapan protokol kesehatan objek wisata di masa pandemi Covid-19. Kesiapan dimaksud baik dari sarana dan prasarana, mekanisme pelayanan, serta kesadaran pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan. Pada simulasi tersebut, setiap kendaraan pengunjung yang datang ke objek wisata kawasan Perhutanidi Boyolali itu disemprot cairan disinfektan. Selanjutnya setiap pengunjung akan dicek suhu tubuh.Jika suhu tubuh lebih dari 37 derajat Celcius, pengunjung tidak diperkenankan masuk ke lokasi wisata. “Mereka akan diarahkan di ruang isolasi, sambil menunggu rombongannya pulang,” terang Administratur/KKPH Telawa, Arif Fitri Saputra, melalui Wakil Administratur/KSKPH Telawa, Budi Sutomo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (26/6/2020).Di loket, pengunjung mesti membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer yang disiapkan pengelola. Kemudian untuk pembayaran tunai, uang yang dibayarkan harus dibungkus plastik. Di area wisata milik Perhutani di Boyolali itu, pengelola menyiapkan fasilitas cuci tangan untuk pengunjung. “Di tempat-tempat fasilitas lain seperti musala, tempat duduk dan sebagainya ada tempat cuci tangan. Untuk fasilitas-fasilitas pendukung juga akan disemprot disinfektan secara rutin,” lanjut dia.Diharapkan lokasi wisata tersebut bisa segera dibuka kembali untuk umum dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dengan demikian masyarakat tetap bisa menikmati objek wisata meski sedang ada pandemi.Dibukanya objek wisata kawasan hutan Perhutani di Boyolali itu diharapkan juga bisa kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat sekitar, tanpa mengabaikan faktor kesehatan.
Sumber : https://www.solopos.com/perhutani-simulasikan-new-normal-di-wana-wisata-kedung-ombo-kedung-cinta-boyolali-segera-dibuka-1067861
Lagu ini di ciptakan oleh anak daerah dari Kabupaten Boyolali yang berasal dari dlingo, " Bapak Bambang " sebagai pencipta menyampaikan melalui lagu ini mempunyai maksud dan tujuan untuk mengenalkan Kota Boyolali melalui sebuah lagu. Dan lagu ini dibuat dengan harapan kepada seluruh masyarakat Indonesia dapat mengenal Boyolali yang kaya akan Potensi wisata dan budayanya sehingga menarik wisatawan berkunjung maupun mendatangkan investor untuk memajukan Kota Boyolali.